Minggu, 25 Mei 2014

TIPS MERAWAT MIXER

Mixer yang akan Saya jelaskan di sini adalah alat elektronik rumah tangga yang digunakan untuk mencampur atau mengaduk suatu adonan kue  atau telur dalam sebuah wadah yang digunakan oleh kebanyakan ibu rumah tangga di dapur. Alat ini bekerja dengan cara memutar adonan melalui pemutar yang digerakkan oleh motor listrik dengan tombol pemilih kecepatan motor agar bekerja sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Dengan adanya alat yang bernama mixer ini akan mempermudah pengerjaan pembuatan bahan makanan, tidak seperti dahulu untuk mencampur adonan maka kita menggunakan alat manual berupa kawat spiral yang dipasang pada sebatang kayu sebagai pegangan tangan, dengan menggunakan alat manual tersebut cukup membuat lelah karena tangan kita terus bergerak untuk mendapatkan hasil adonan yang baik, selain itu waktu yang dibutuhkan untuk mencampur adonan menjadi semakin lama. Dengan menggunakan mixer ini kita dapat mengaduk adonan secara otomatis, sementara itu dengan waktu yang bersamaan dapat mengerjakan pekerjaan yang lain tanpa terganggu oleh proses mixing adonan.

Sebelum kita bahas bagaimana cara merawat mixer alangkah lebih baiknya kita tahu dulu bagaimana cara menggunakan mixer:


  1. Pastikan tegangan/Voltase yang dibutuhkan Mixer sesuai dengan tegangan/voltase listrik di rumah, misalnya di Indonesia menggunakan tegangan listrik 220 volt maka saat kita membeli mixer haruslah yang bertegangan 220 volt.
  2. Masukkan pemutar adonan ke dalam lubang/tempat yang tersedia di bawah alat.
  3. Siapkan adonan yang akan dicampurkan lalu masukkan pemutar ke dalam adonan.
  4. Masukkan kabel penghubung listrik mixer anda ke stopkontak lalu nyalakan mixer dengan memindahkan posisi saklar pemilih kecepatan motor ke posisi 1 atau 2.
  5. Bila putaran mixer dirasa masih terlalu lambat untuk mengaduk adonan maka boleh memindahkan sakelar pemilih kecepatan motor ke posisi 3.
  6. Setelah adonan selesai diaduk maka lepaskan pemutar adonan dengan menekan tuas pendorong, lalu cucilah pemutar adonan sampai bersih

Tips merawat mixer:
  • Apabila mixer sedang tidak digunakan maka cabutlah kabel penghubung listrik dari stopkontak.
  • Janganlah terlalu lama memakai mixer untuk mengaduk suatu adonan, apabila suatu adonan memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka berilah jeda beberapa menit pada mixer agar motor penggerak tidak terlalu panas, hal ini berguna untuk mencegah panas berlebih pada motor listrik yang dapat mengakibatkan terbakarnya lilitan motor. Bila perlu berilah waktu minimal 15 menit untuk mixer memulihkan tenaganya.
  • Setelah mixer selesai digunakan maka bersihkan badan mixer dengan menggunakan kain lembab yang lembut, bersihkanlah pemutar adonan dengan air yang telah dicampur dengan sabun pencuci piring yang mengandung aroma jeruk atau lemon agar bau adonan hilang.
  • jagalah agar badan mixer tidak terjatuh atau terbanting, karena dapat menyebabkan kerusakan pada komponan di dalamnya.
  • Simpanlah di tempat aman yang jauh dari jangkauan anak-anak, serangan tikus dan kecoa yang akan merusak kabel penghubung dan komponen di dalam mixer.
  • Bersihkan seluruh peralatan mixer dari sisa-sisa adonan yang menempel setelah pemakaian dengan menggunakann kain yang lembut dan halus, janganlah menggunakan kertas pembersih atau ampelas karena dapat merusak atau mengikis permukaan peralatan mixer.
  • Bersihkan dan lumasilah bagian bantalan dan roda gigi dengan menetesinya menggunakan minyak pelumas yang berguna untuk memperlancar gerakan mixer. 
  • Bukalah penjepit roda gigi lalu bersihkan dan lumasi dengan pelumas berbahan silikon secara berkala setiap setahun sekali. 

SEJARAH MIXER

Mixer adalah sebuah alat dapur yang digunakan untuk mencampur, mengocok, dan menghancurkan bahan makanan. alat ini datang dalam dua variasi utama yaitu mixer tangan dan mixer berdiri.

Tahun 1908 seorang insinyur bernama Herbert Johnson yang bekerja di Perusahaan Manufaktur Hobart menciptakan sebuah mixer listrik yang dapat berdiri. Inspirasinya datang setelah dia mengamati sebuah adonan roti yang diaduk menggunakan sendok logam, lalu dia mulai mencoba membuat mixer dengan dibantu rekan mekaniknya. Tujuh tahun kemudian yanitu  tahun 1915 dia berhasil membuat mixer yang mampu mengaduk adona sebanyak 80-liter, dan pada waktu itu alat tersebut sudah menjadi alat standar untuk perusahaann pembuat roti berskala sedang.. Pada tahun 1919 Hobart Mixer diperkenalkan  The kitchenAid Food Preparer(stand mixer) untuk rumah.

Mixer berdiri ditemukan Pada tahun 1908 oleh insinyur Herbert Johnson,  dia mengamati adonan roti yang diaduk menggunakan sendok logam kemudian dia mulai melakukan percobaan dengan secara mekanik. Pada tahun 1915  Hobart mixer 80-liter adalah salah satu perlengkapan standar pada semua kapal Angkatan Laut Amerika Serikat, serta di banyak toko roti komersial.

Sebelum intervensi Perang Dunia I  Hobart telah terjun ke pasar perumahan, tetapi pada tahun 1918 perusahaan eksekutif yang sedang menguji model dalam rumah mereka mengatakan: "Saya tidak peduli Anda menyebutnya apa," memiliki salah satu legenda  dari pasangan eksekutif , "yang aku tahu adalah itu alat bantu dapur terbaik yang pernah kumiliki."

Pada tahun-tahun awal penjualan mixer KitchenAid mengalami penurunan. Untuk mengatasi hal tersebut Hobart membentuk tim penjualan langsung dengan memperkerjakan wanita-wanita yang datang dari pintu ke pintu untuk menawarkan dan mendemonstrasikan alat tersebut. Dengan dibuatnya juicer jeruk dan ditambah penggiling makanan pada tahun 1919, mixer KitchenAid berada di jalan dan menjadi alat serbaguna yang dinamakan "alat persiapan makanan".

KitchenAid mungkin telah terlebih dahulu ditemukan dan dipasarkan tetapi penerimaan yang meluas dari mixer listrik berdiri sebenarnya milik sebuah alat yang lebih populer yaitu Mixmaster Sunbeam yang diciptakan oleh Ivar itu Jepson. Dijual lebih murah dari harga KitchenAid ini (pada awal 1930-an, itu ritel untuk $ 18,25, sekitar $ 240 pada tahun 2002 dolar), Mixmaster dapat tenar selama enam tahun semenjak diperkenalkan tahun 1930 sampai pada puncak Depresi ekonomi dunia  perusahaan itu telah mampu menjual 300.000 MixMasters per tahun.



Tonggak sejarah: 

Th 1908 Ir. Herbert Johnson  menciptakan sebuah mixer berdiri untuk mencampur adonan roti
Th 1915 Perusahaan Hobart Mfg  dari Troy, Ohio menjual mixer profesional dengan kapasitas 80 liter
Th 1919 Hobart (sekarang disebut KitchenAid) menjual "preparer food" (mixer berdiri ) untuk rumah
Th 1930 Sunbeam Mixmaster memperkenalkan dan menjual KitchenAid dengan harga yang lebih murah
Th 1936 desainer Egmont Ahrens memperkecil ukuran  mixer KitchenAid menjadi lebih ringan
Th 1952 Sunbeam mengeluarkan Mixmaster genggam yang pertama.

Sunbeam mengeluarkan Mixmaster genggam pertama pada tahun 1952. Meskipun mixer KitchenAid berdiri adalah pemimpin pasar saat ini, Mixmaster Sunbeam tetap menjadi pesaing yang layak.

Sumber

CARA MEMPERBAIKI MIXER

Prinsip kerja mixer hampir sama dengan cara kerja alat elektronik yang lainnya, misalnya blender atau kipas angin, yaitu mengubah energi listrik menjadi energi mekanis/gerak, arus listrik yang mengalir dari stopkontak ke kabel penghubung akan diteruskan ke sakelar pemilih kecepatan lalu lilitan motor penggerak. sebelum kita melangkah pada bahasan inti yaitu cara memperbaiki mixer alangkah lebih baiknya bila kita mengetahui dulu bagian-bagian dari mixer agar lebih mudah dalam proses perbaikan.


Bagian-bagian mixer(bagian luar):

  • Kabel penghubung ke stopkontak listrik
  • Tombol pengatur kecepatan motor listrik
  • Alat pengaduk , berupa dua buah batang besi yang ujungnya berbentuk spiral atau plat saling silang yang menguncup ke atas.
Bagian-bagian mixer (bagian dalam):
  • Motor penggerak
  • Kapasitor bank
  • Sakelar/swich pengatur kecepatan motor
Kerusakan yang umum terjadi pada mixer
  • Mati total
  • Putaran motor lambat atau
  • Putaran motor tersendat-sendat

Cara memperbaiki:

Mixer mati total,
Pada keluhan seperti ini terdapat beberapa faktor yang dapat menjadi penyebabnya, diantaranya yaitu: Kabel penghubung putus dan Motor penggerak putus atau terbakar, Untuk mengetahui kerusakannya maka harus dilakukan pengecekan berurut yaitu:
  1. Kabel penghubung listrik ke stopkontak, lihatlah secara fisik apakah ada dari kabel tersebut yang putus? biasanya kabel penghubung ini putus karena gigitan tikus atau terhimpit benda dengan beban yang berat sehingga kabel menjadi hancur, maka saat tertarik akan putus.
  2. Apabila kabel dalam keadaan baik maka pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan melihat komponen yang ada di dalam badan mixer, untuk dapat melihat isi yang ada di dalam mixer maka kita harus membuka semua skrup yang ada di luar badan menggunakan obeng plus. Kemudian setelah itu periksalah apakah ada kabel yang terputus atau tidak? selain putus mungkin saja ada kabel yang kurang kencang terpasang pada terminalnya
  3. Motor penggerak, lihatlah apakah kondisi lilitan pada motor penggerak terlihat wajar atau terlihat hitam hangus seperti bekas terbakar dan terc1um bau seperti tesudah terbakar? pada kondisi seperti itu biasanya lilitan pada motor terputus karena panas yang melebihi kekuatan kawat lilitan, tapi untuk lebih yakin maka diperlukan pemeriksaan/pengukuran menggunakan AVO meter, lepaskanlah kabel yang menempel pada motor penggerak kemudian ukurlah kedua ujung lilitan motor pemggerak menggunakan AVOmeter dengan memindahkan posisi swich pada R X 1 kilo ohm, tempelkan kedua ujung dari probe AVO ke kedua ujung lilitan motor, bila jarum penunjuk pada AVO meter bergerak ke arah kanan dan diam pada skala 0-3 maka kemungkinan motor masih bagus, tapi bila jarum penunjuk pada AVOmeter diam /tidak bergerak maka kemungkinan besar lilitan pada motor penggerak terputus maka dengan demikian harus harus dililit ulang atau diganti dengan motor yang baru.
Putaran motor lambat atau tersendat-sendat
Untuk mixer dengan putaran tersendat-sendat atau putarannya pelan maka kemungkinan penyebabnya adalah carbon brush sudah tipis (komponen penghubung listrik dari kabel penghubung ke putaran motor), dengan menipisnya carbon brush maka listrik yang mengalir ke lilitan motor berada pada keadaan terhubung dan tidak terhubung atau banyak yang menyebut keadaan tersebut dengan "ngefong", untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan mengganti carbon brush yang sudah tipis dengan yang baru 
Terdapat ukuran yang berbeda-beda karbon brush yang ada di pasaran karena itu pastikan anda membawa contoh carbon brush beserta dudukannya ke toko yang menjual alat-alat elektronik, apabila tidak menemukan ukuran yang sama maka belilah carbon brush yang ukurannya lebih besar sedikit dari ukuran yang asli, karena kita masih dapat mengatasinya yaitu dengan cara mengikir atau mengampelasnya sampai mendapatkan ukuran yang mirip dengan ukuran yang asli.
Apabila pada carbon brush tidak ada masalah kemungkinan yang lainnya adalah kapasitor bank yang sudah rusak, untuk mengatasinya adalah dengan menggantinya dengan yang baru, dengan demikia maka putaran motor penggerak akan kembali normal.

Perawatan dan Perbaikan Kerusakan Mixer

Pada umumnya orang berpendapat bahwa segala sesuatu yang dirawat dengan telaten akan awet. Pendapat ini berlaku pula pada penggunaan ARTL ( Alat Rumah Tangga Listrik). ARTL yang dalam penggunaannya senantiasa dirawat akan awet.  Meskipun demikian, kadang kerusakan tak dapat dihindari. Oleh karena itu, selain harus mengerti perawatan, perlu pula menguasai dengan baik perbaikan kerusakan suatu ARTL, terutama bagi mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Jenis perawatan dan perbaikan ARTL yang akan dibahas pada poin ini adalah perawatan dan perbaikan mixer pada umumnya.
1)    Perawatan Mixer
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merawat mixer agar awet demikian pula penggunaannya dituangkan dalam buku atau brosur penggunaannya. Baca dengan saksama buku atau brosur petunjuk penggunaan mixer sebelum digunakan. Buku atau brosur petunjuk penggunaan mixer disertakan dalam paket mixer saat pertama kali membeli mixer. Periksa keberadaan buku atau brosur petunjuk tersebut saat anda membeli mixer. Jika tidak ada, mita pada penjual. Jangan membeli mixer yang tidak disertai buku atau brosur petunjuk penggunaannya.
Kerjakan semua perintah yang diharuskan dalam buku atau brosur tersebut saat anda menggunakan mixer, dan hindari semua yang dilarang anda lakukan. Pada umumnya, buku atau brosur petunjuk penggunaan tersebut berisi langkah-langkah penggunaan sebagai berikut:
(a)  Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan mixer.
(b)  Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘0’.
(c)  Masukkan kedua tangkai pengaduk adonan pada lubangnya dengan tepat hingga terdengan suara ‘klek’.
(d)  Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mixer. Pegangan dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak
(e)  Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘1’.  Jangan langsung menggunakan posisi tinggi (posisi 3). Motor mixer harus berputar bersama kedua tangkai pengaduk adonan.
(f)   Atur kecepatan mixer dengan perlahan, langkah demi langkah. Dari cepat ke lambat, atau dari lambat ke cepat. Jangan menekan atau menggeser saklah pemilih kecepatan dengan serampangan. Kecerobohan ini dapat merusak lidah-lidah kontak saklar pemilih kecepatan mixer.
(g)  Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor mixer, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor mixer terbakar.
(h) Bersihkan atau cuci bersih semua komponen mixer kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.
(i)   Perhatian! Bodi mixer tidak boleh dicuci. Di dalam bodi mixer terdapat motor dan rangkaian kelistrikan mixer. Pencucian bodi mixer akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan mixer. Hal ini dapat mengakibatkan motor mixer dan rangkaian kelistrikan mixer terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.
2)    Perbaikan Mixer
Pada urain sebelumnya telah dijelaskan bahwa kerusakan pada ARTL terkadang tak dapat dihindari. Penyebab kerusakan alat rumah tangga listrik antara lain disebabkan oleh (a) kelalaian pemakai, misalnya, tidak  mengikuti petunjuk yang disertakan pabrik seperti yang dicamtumkan pada name plate alat, brosur dan buku manual pemakai; (b) bencana alam atau musibah, misalnya tertimpa benda keras, terjatuh dari tempat ketinggian tertentu, tenggelam karena banjir, terbakar karena lonjakan tegangan sumber yang tiba-tiba terjadi atau ikut terbakar dalam musibah kebakaran dan banyak lagi penyebab lainnya. Oleh karena itu pengetahuan dan keterampilan untuk memperbaiki kerusakan tersebut perlu dimiliki, terutama oleh mereka yang mengikuti mata kuliah ini. Berikut ini diuraikan beberapa jenis kerusakan mixer dan langkah-langkah perbaikannya.
a)    Motor mixer tidak berputar
Motor mixer tidak berputar karena tidak ada arus listrik yang masuk ke dalam motor mixer. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian-bagian yang dilalui arus listrik yang menuju ke dalam kumparan atau belitan motor, seperti: tusuk kontak, kabel pengantar, saklar pengubung kontak atau pemilih putaran, sikat, komutator, dan kumparan motor.
Langkah perbaikan yang perlu dilakukan, yakni:
(1) Periksa kondisi fisik tusuk kontak dengan pengamatan mata telanjang dari kemungkinan: terbakar, patah atau terlepas dari hubungan kontak dengan kabel pengantar. Kemudian, jika kondisi fisik terlihat bagus, lanjutkan dengan pemeriksaan hubungan kontak terminalnya dengan ujung kabel pengantar yang dihubungkan kepadanya dengan menggunakan multimeter (posisi ohm, skala 10X). Jika jarum penunjuk multimeter bergerak ke kanan menuju ke titik ukur ‘0’ dan menunjuk nilai ukur tertentu, misalnya 0 ohm atau mendekati 0 ohm dan tidak bergerak dari nilai tersebut, maka tusuk kontak mixer masih baik. Selain kondisi tersebut, tusuk kontak rusak dan harus diganti dengan yang baru;
(2) Periksa sambungan dan kondisi kabel penghantar, jangan sampai ada yang terlepas. Kemudian gunakan multimeter (posisih saklar pilih pada poisisi ‘ohm’, skala 10X) untuk memeriksa kondisi kabel jangan sampai mengalami putus ‘dalam’. Putus ‘dalam’ artinya kawat pengahantar yang berada di dalam selubung isolasi penghantar ‘patah’ atau terputus, sehingga titik atau posisi putusnya tidak terjangkau melalui indra mata, sehingga perlu dideteksi kondisinya dengan alat ukur multimeter atau ohm meter;
(3) Periksa kondisi sikat (kiri-kanan), jangan sampai patah, aus atau pegas tekannya terlepas sehingga hilang kontak antara komutator-sikat-belitan stator-saklar-kabel penghantar-tusuk kontak. Sikat yang patah, terlalu aus atau pegas tekannya hilang dapat menyebabkan hilangnya hubungan kontak antara belitan ‘rotor dan ‘stator’ motor mixer. Akibatnya motor mixer tidak dapat tersuplei arus listrik dan tidak berputar. Jika sikat dalam kondisi patah, terlalu aus atau kehilangan pegas tekan, maka sikat harus diganti dengan yang baru.
(4) Periksa kondisi lamel komutator. Jangan sampai ujung belitan rotor terputus kontak dengan lamel komutator, atau belitan rotor sudah terbakar. Jika semu ujung belitan rotor terputus dari lamel komutator atau belitan rotor sudah terbakar, maka motor mixer tidak akan berputar.
(5) Periksa kondisi hubungan belitan stator (kiri-kanan) dengan menggunakan ohm meter (multimeter) jangan sampai terbakar atau terputus. Jika terbakar atau putus, maka motor mixer tidak akan berputar.
b)   Motor mixer tidak berputar, tetapi berdengung
Kondisi atau kerusakan yang menyebabkan motor mixer tidak berputar, tetapi berdengung yaitu belitan medan bantu atau medan putar atau medan utama stator ada yang hubung singkat. Demikian pula halnya jika belitan rotor motor mixer ada yang hubung singkat. Hubung singkat pada belitan stator atau rotor motor mixer menyebabkan motor mixer kehilangan momen putar, sementara itu arus listrik tetap mengalir. Akibatnya, motor berdengung hingga bergetar. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung lama sekitar 10 – 30 menit, maka belitan stator dan rotor dapat terbakar.
Langkah perbaikannya adalah ganti kumparan bantu atau kumparan utama stator motor, atau ganti kumparan rotor motor mixer. Penggantian belitan stator dapat dilakukan sendiri atau dipercayakan kepada tukang service. Jika pengantiannya dilakukan sendiri maka ada beberapa hal praktis yang dapat anda dilakukan, yakni: (1) Perhatikan dan catat dengan cermat ukuran kawat email yang digunakan masing-masing jenis belitan; (2) Perhatikan dan gambar dengan tepat arah putaran belitan masing-masing belitan (belitan medan bantu, belitan medan utama, dan belitan rotor). Baca buku yang khusus membahas tentang cara menggulung belitan (kumparan) motor listrik; (3) Panjang atau jumlah lilitan pada masing-masing kumparan tidak perlu terlalu dipersoalkan, tetapi cukup anda menimbang dengan cermat bobot kawat email yang dibutuhkan masing-masing jenis kumparan; dan (4) pada saat anda menggulung dianjurkan anda menggunakan sarung tangan yang lembut dan terbuat dari kain ‘Cotton’, sehingga kemungkinan lecetnya isolasi kawat email karena pengaruh kontaminasi langsung dengan tangan anda yang mungkin lembab atau basah, atau rusak karena goresan kuku anda dapat dihindari. Kemudian, jangan menarik kawat email sambil menggesekkannya saat melakukan penggulungan, karena dapat melecetkan isolasi kawat email.
c)    Motor mixer berputar, tetapi mengeluarkan percikan bunga api.
Kerusakan ini terjadi karena hubungan kontak antara sikat dan komutator tidak rata atau kurang pas. Langkah perbaikannya adalah : (1) Periksa sikat motor, jangan sampai sikat sudah tidak pas menutup atau menyambungkan kontak sikat dengan lamel komutator dengan baik; dan (2) Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga kecekungan permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara sikat dengan lamel-lamel komutator rotor.

d)   Motor mixer berputar, tetapi bergetar
Kondisi mixer berputar, tetapi bergetar dapat disebabkan oleh beberapa kerusakan yang terjadi pada sistem mekanik motor, seperti: (1) Sikat motor yang digunakan terlalu keras (kepadatannya tidak sesuai dengan kepadatan sikat aslinya); (2) Permukaan lamel-lamel komutator sudah tidak rata secara siklus, sehingga sikat loncat-sangkut terhadap lamel yang tidak rata pada saat rotor berputar; (3) Gigi kopel antar tangkai pengaduk dan rotor sudah cukup aus atau ada beberapa giginya hilang atau patah; (4) Putaran as (poros) rotor sudah tidak sentris lagi. Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh keruskan bearing (lahar) dudukan rotor (muka dan belakang), atau rumah dudukan bearing telah bergeser karena pengaruh panas yang berlebihan saat digunakan.
Langkah perbaikan yang perlu dilakukan pada kondisi kerusakan terasebut, yakni: (1) ganti sikat untuk kerusakan pertama, gunakan yang asli; (2) Ganti rotor, karena pada keruskan kedua ini perbaikannya sangat susah dilakukan. Memerlukan peralatan khusus untuk melakukannya. Dan boleh jadi harga peralatan khsus tersebut lebih mahal dari pada harga rotor; (3) Pada keruskan ketiga, ganti gigi kopel dengan yang baru; (4) Sementara itu, kerusakan keempat sangat sulit diperbaili, kecuali mengganti bearing, rotor, dan rumah dudukan rotor. Pada umumnya rumah dudukan rotor tidak dijual terpisah, bahkan tersambung langsung dengan bodi mixer. Jadi penggantiannya memerlukan bodi mixer lain atau bodi baru jika ada yang dijual.
e)    Motor mixer berputar, tetapi saat digerakkan atau kabel penghantarnya bergerak kadang motor tidak bergerak atau berputar
Kondisi motor mixer berputar, tetapi saat digerakkan atau kabel pengtarnya bergerak kadang motor tidak berputar dapat disebabkan oleh: (1) kerusakan pada sistem sikat; dan (2) kabel penghantar mengalami putus dalam. Langkah perbaikannya adalah: (1) Periksa sistem sikat, mungkin ada salah satu dari sikat tersebut yang lepas pegas tekannya. Perbaiki! Sebaiknya diganti saja dengan yang baru. Ingat jangan mengganti sikat hanya satu atau sebelah saja, hal ini berpengaruh pada keseimbangan tekanan sikat terhadap komutator motor; dan (2) Ganti kabel penghantar dengan yang baru. Pada umumnya kabel penghantar tersedia dan dijual terpisah. Harga persetnya Rp 3.500 pada tahun 2004.
f)     Motor mixer berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar
Motor mixer berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar pada umumnya disebabkan oleh kerusakan pada bearing as rotor. Ada salah satu atau beberapa dari peluruh bearing yang terlalu aus terhadap lingkaran bearing atau sudah pecah. Kerusakan ini memberi peluang rotor mengalami sentakan atau lentingan terhadap lingkaran dalam bearing saat motor berputar hingga mengeluarkan bunyi gemerincing yang kasar.
g)   Motor mixer berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar
Motor mixer berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar dapat dipastikan bahwa kerusakan terjadi pada gigi kopel yang berfungsi menggenggam tangkai pengaduk dan terhubung dengan gigi putar rotor sudah aus. Satu-satunya langkah penanggulangan terhadap kerusakan ini adalah menganti gigi kopel dengan yang baru.
 Sumber

Kerusakan Pada Mixer dan Cara Memperbaikinya


Motor mixer tidak berputar
Motor mixer tidak berputar karena tidak ada arus listrik yang masuk ke dalam motor mixer. Kondisi ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada bagian-bagian yang dilalui arus listrik yang menuju ke dalam kumparan atau belitan motor, seperti: tusuk kontak, kabel pengantar, saklar pengubung kontak atau pemilih putaran, sikat, komutator, dan kumparan motor.
Motor mixer tidak berputar, tetapi berdengung
Kondisi atau kerusakan yang menyebabkan motor mixer tidak berputar, tetapi berdengung yaitu belitan medan bantu atau medan putar atau medan utama stator ada yang hubung singkat. Demikian pula halnya jika belitan rotor motor mixer ada yang hubung singkat. Hubung singkat pada belitan stator atau rotor motor mixer menyebabkan motor mixer kehilangan momen putar, sementara itu arus listrik tetap mengalir. Akibatnya, motor berdengung hingga bergetar. Jika kondisi ini dibiarkan berlangsung lama sekitar 10 – 30 menit, maka belitan stator dan rotor dapat terbakar. Langkah perbaikannya adalah ganti kumparan bantu atau kumparan utama stator motor, atau ganti kumparan rotor motor mixer.

Motor mixer berputar, tetapi mengeluarkan percikan bunga api
Kerusakan ini terjadi karena hubungan kontak antara sikat dan komutator tidak rata atau kurang pas. Langkah perbaikannya adalah : (1) Periksa sikat motor, jangan sampai sikat sudah tidak pas menutup atau menyambungkan kontak sikat dengan lamel komutator dengan baik; dan (2) Periksa kondisi sikat, ganti jika sudah terlalu pendek sehingga kecekungan permukaannya tidak lagi menutupi atau menyambung hubungan antara sikat dengan lamel-lamel komutator rotor.

Motor mixer berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar
Motor mixer berputar, tetapi mengeluarkan suara kasar pada umumnya disebabkan oleh kerusakan pada bearing as rotor. Ada salah satu atau beberapa dari peluruh bearing yang terlalu aus terhadap lingkaran bearing atau sudah pecah. Kerusakan ini memberi peluang rotor mengalami sentakan atau lentingan terhadap lingkaran dalam bearing saat motor berputar hingga mengeluarkan bunyi gemerincing yang kasar.

Motor mixer berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar
Motor mixer berputar, tetapi pengaduk adonan tidak ikut berputar dapat dipastikan bahwa kerusakpan terjadi pada gigi kopel yang berfungsi menggenggam tangkai pengaduk dan terhubung dengan gigi putar rotor sudah aus. Satu-satunya langkah penanggulangan terhadap kerusakan ini adalah mengganti dengan yang baru.

Sumber

Prosedur Penggunaan Mixer

1. Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘0’

2. Masukkan kedua tangkai pengaduk adonan pada lubangnya

3. Tusukkan ‘tusuk kontak’ pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mixer

4. Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘1’. Motor mixer harus berputar bersama kedua tangkai pengaduk adonan. Perputaran motor mixer ini terjadi karena adanya pengaliran arus listrik dari sumber listrik menuju terminal saklar posisi ‘1’, masuk ke ujung belitan L1, kemudian ke belitan L2, belitan L3, lalu masuk ke ujung sikat1, ke komutator, masuk ke belitan rotor, ke sikat2, masuk ke ujung belitan utama, dan berakhir kembali ke sumber listrik (terminal netral)

5. Ulangi langkah empat untuk posisi saklar pemilih kecepatan 2 dan 3. Putaran motor pada posisi 3 harus lebih cepat dari pada posisi 2 dan 1. Sementara putaran motor pada posisi 2 harus lebih cepat daripada saat saklar pemilih kecepatan berada pada posisi pilih ‘1’. Jika prosedure langkah 4 dan 5 tidak sukses

6. Jalankan mixer hingga adonan dianggap baik untuk dihentikan pengadukannya. Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor mixer, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor mixer terbakar

7. Bersihkan atau cuci bersih semua komponen mixer kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur. Perhatian! Bodi mixer tidak boleh dicuci. Di dalam bodi mixer terdapat motor dan rangkaian kelistrikan mixer.

Ketika mixer dijalankan, maka arus listrik dari sumber listrik akan mengalir masuk ke dalam mixer melalui tusuk kontak, saklar pemilih kecepatan, belitan bantu dan utama pada sisi satu, masuk ke sikat1, komutator, belitan rotor, ke komutator, kemudian masuk pada belitan utama dan bantu pada sisi dua, ke sikat2 dan kembali ke sumber. Oleh karena itu, jika mixer tidak jalan saat dihubungkan pada sumber listrik, maka periksa semua titik-titik yang dilalui arus listrik tersebut. Ada yang tidak beres pada salah satu atau beberapa titik-titik aliran arus tersebut. Penjelasan selanjutkan akan dibahas pada sub pokoki bahasan perawatan dan perbaikan mixer

Cara Penggunaan Mixer
a) Periksa dan cocokkan kebutuhan tegangan suplei dan frekuensi kerja dengan tegangan terpasang dan frekluensi kerja di tempat anda akan menggunakan mixer

b) Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘0’.

c) Masukkan kedua tangkai pengaduk adonan pada lubangnya dengan tepat hingga terdengar suara ‘klek’.

d) Tusukkan ‘tusuk kontak’ dengan benar pada stop kontak sumber listrik AC tegangan 220 ~ 230 volt, 50 ~ 60 Hz. Perhatian! Besaran ini tidak boleh dilanggar. Pelanggaran terhadap besaran listrik ini dapat menyebabkan kerusakan fatal pada mixer. Pegang dengan baik ujung tusuk kontak (bukan kabel penghantarnya) saat menusukkan dan melepaskan tusuk kontak ke dan dari stop kontak

e) Posisikan saklar pemilih kecepatan mixer pada posisi ‘1’. Jangan langsung menggunakan posisi tinggi (posisi 3). Motor mixer harus berputar bersama kedua tangkai pengaduk adonan.

f) Atur kecepatan mixer dengan perlahan, langkah demi langkah. Dari cepat ke lambat, atau dari lambat ke cepat. Jangan menekan atau menggeser saklar pemilih kecepatan dengan serampangan. Kecerobohan ini dapat merusak lidah-lidah kontak saklar pemilih kecepatan mixer.

g) Perhatian! Jangan terlalu lama menjalankan motor mixer, hingga melebihi satu jam tanpa berhenti. Pemakaian yang melibihi satu jam tanpa berhenti akan meningkatkan suhu panas motor dan akan berakibat fatal. Kondisi tersebut dapat mengakibatkan motor mixer terbakar.

h) Bersihkan atau cuci bersih semua komponen mixer kecuali bodinya sesaat setelah digunakan agar tidak berjamur.

i) Perhatian! Bodi mixer tidak boleh dicuci. Di dalam bodi mixer terdapat motor dan rangkaian kelistrikan mixer. Pencucian bodi mixer akan membasahi motor dan rangkaian kelistrikan mixer. Hal ini dapat mengakibatkan motor mixer dan rangkaian kelistrikan mixer terhubung singkat (korsleting). Dampak selanjutnya adalah motor dan rangkaian kelistrikan motor akan terbakar ketika dijalankan kembali.

Bagian-Bagian Mixer

Mixer merupakan salah satu jenis ARTL yang masuk dalam klasifikasi ARTL mekanis  yang fungsinya sebagai pengaduk adonan Kue dan semacamnya. Mixer sering digunakan untuk mengaduk adonan kue yang menggunakan campuran telur, tepung, dan larutan tertentu sehingga ibu rumah tangga sering mengistilahkannya sebagai pengaduk telur. Tungkai pengaduknya digerakkan oleh sebuah motor listrik melalui kopel roda-roda gigi. Variasi kecepatan putar dapat diatur dengan sebuah saklar pilih yang diletakkan sedmikian rupa hingga mudah dijangkau oleh ibu jari atau jari telunjuk yang sedang menggenggam gagang mixer.

Pemeriksaan komponen yang ada pada bagian dalam cukup melepaskan tiga sekrup pengikat badan mixer. Dua sekrup di bagian depan, satu pada bagian belakang. Tungkai pengaduk yang terdiri atas dua buah dapat dilepaskan dengan menekan tombol pelepas kait tungkai. Tombol ini juga diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah dijangkau dan berdampingan dengan saklar pemilih kecepatan. Untuk mempermudah pengenalan komponen mixer tersebut.



Bagian – Bagian Luar Mixer
 (Bagian – Bagian Luar Mixer)

Bagian – Bagian Dalam Mixer
(Bagian – Bagian Dalam Mixer)

Diagram Single Line Mixer
(Diagram Single Line)

Gambar tersebut memperlihatkan rangkaian kelistrikan mixer merek Philips type HR 1500/A1. Gambar tersebut menunjukkan bahwa sumber listrik yang diperlukan untuk menjalankannya adalah tegangan AC 220 ~ 230 V pada frekuensi kerja 50 – 60 Hz. Sementara daya listrik yang akan diserap sebesar 170 watt. Kemudian, rangkaiannya dilengkapi dengan kapasitor dan resistor yang dipasang paralel. Kapasitor dan resistor tersebut berfungsi sebagai peredam frekuensi interferensi yang ditimbulkan oleh motor mixer saat berputar.

Pengaturan kecepatan mixer dilakukan dengan memindahkan posisi saklar pemilih kecepatan (SW) antara posisi ‘0’ hingga posisi ‘3’. Pengaturan kecepatan ini dapat dilakukan dengan SW, karena posisi-posisi kecepatan yang ditunjukkan oleh SW berhubungan dengan belitan pengatur kecepatan dan belitan bantu motor L1, L2 dan L3 yang terhubung seri menuju ke sikat1, masuk ke belitan rotor (LR), keluar ke sikat2, masuk ke beliatan utama lalu kembali sumber listrik. Nilai resistansi L1 sebesar 24 ohm, L2 sebesar 20 ohm, dan L3 sebesar 14 ohm. Sementara itu resistansi belitan stator (L4) dan rotor motor (LR) masing-masing 17 ohm dan 44 ohm.